Berbisnis Itu Barokah
Kemarin malam saya bersama ibunda tercinta sedang diskusi mengenai bisnis keluarga kami yang sedang sepi (retail batik), akhir bulan februari ini kami harus melunasi tunggakan kios, karena ini bulan ke-lima tunggakan dan batas toleransi. jika tidak yaa disegel. penjualan lagi sepi, barang dagangan sedikit tapi uang tidak ada(kesalahan management juga)segala usaha meningkatkan omzet yang mampu kami lakukan, sdah dilakukan. tapi kami tidak sendiri kios-kios lain yang lain pun mengalami hal yang sama, bahkan banyak yang sudah tutup. tapi kami tidak mau menyerah sampai disini setelah tahun lalu menjual satu kios, kios yang ini harus diprtahankan. sya baru bergabung dgn bisnis keluarga ini 2 bulan,setelah sy lulus kuliah. kembali kediskusi malam kemarin yang berkesimpulan " kita sudah berusaha tinggal kita serahkan sama Allah SWT" begitu menurut ibu saya.
Besoknya seperti biasa sy berangkat kekios, dan berniat memcicil cicilan kios karena sy cuma membawa uang 1,4 jta(jumlah tunggakan 15 jt untk 5 bulan). itulah usaha sementara yang bisa dilakukan untuk menunjukan itikad bail pada pengelola trade centre. setelah membayar uang tersebut saya menjaga kios bersama seorang karyawan, tetapi beberapa saat kemudian ibu menelepon bahwa kakak saya kebetulan memberi pinjaman uang 3 jt rupiah padahal diminta. alhamdulillah..Allah SWT memang maha pengasih dan penyayang umatnya...disaat2 sulit seperti ini ada saja rizki yang dilimpahkan oleh-Nya lewat mana dan darimana saja..
uang 3 juta itu lansung dibayarkan cicilan, karena batas toleransi 5 bulan, jadi kami bisa sedikit tenang..tetapi Allah memang tidak pernah mberhenti melimpahkan barokahnya, dihari yang sama ada 2 orang produsen/suplier kami datang kekios dan mereka memberikan pinjaman barang. alhamdulillah toko kami penuh lagi. sebelum-sebelumnya ibu saya selalu membeli putus kepada suplier kami walaupun sudah langganan lama.
Hari itu saya mendapat pelajaran, jangan pernah takut untuk menghadapi situasi apapun karena Allah Swt akan selalu memberikan barokahnya asal kita berada dijalur yang benar dan tujuan yang benar pula...
Sudah saatnya sy mengelola bisnis keluarga ini lebih inovatif lagi, dan saya mulai memikirkan untuk mengikuti langkah pak Roni dengan manetvision-nya..
sebuah pengalaman pribadi, semoga bermafaat
No comments:
Post a Comment