Tuesday, June 26, 2007

Bertukar Impian

Saya baru bertemu temen lama saya, temen satu kontrakan waktu SMA. sebenernya bukan temen lama karena kami sering bersilaturahmi lewat udara. FUUUUUNtastic setelah ngobrol sana-sini, tidak disangka ternyata mindset dan impian kami sama. pola pikir kami mengenai bisnis sama. " kami ingin menjadi pengusaha dengan ribuan karyawan" itu kesamaan impian kami. temen saya bernama Irvan Andriana, dia baru di wisuda S1 bulan maret dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, tetapi bukan itu yang membuat spesial dari Irvan, dia baru saja bangkrut dari bisnis dan bangkrut di kehidupan. rumah makannya tutup dengan menangung utang dimana2, setelah itu di juga di putusin dari pacarnya, hehe...padahal temen saya satu ini susah lakunya,haha...(sory pan) tetapi yang terberat adalah orang tuanya tidak mendukung. "pokoknya apapun itu yang berhubungan dengan bisnis ortu saya ga bakal dukung" begitu katanya. tetapi dalam keadaan terputuk pun irvan tetap irvan yang selalu senyum-senyum ga jelas, hehe....

ok, kenapa tulisan ini saya kasih judul bertukar impian? karena di obrolan2 kami waktu itu yang waktunya ngalahin orang ronda, ga habis-habisnya kami membahas impian-impian kami. Irvan ingin sekali membangun Rumah sakit gratis dan bisa membuktikan kepada orang tua dan mantan pacarnya bahwa dia pasti sukses di bisnis. sedangkan impian saya harus bisa meng Haji kan keluarga saya terutama Ortu, dan saya memiliki impian memiliki 10.000 karyawan sebelum usia 40 tahun. Nah... itulah beberapa impian2 kami...

Dalam hati saya mungkin seperti ini jika calon bilyuner saling curhat..hehe....maap bukannya sombong tetapi impian adalah sesuatu yang sangat dijaga dan di lestarikan oleh manusia seperti kami, karena impian kami punya kekuatan untuk melangkah dalam keadaan seburuk apapun, karena impian adalah sahabat terbaik kami di segala kondisi. karena impian adalah modal terbaik kami. tetapi diatas semua itu hanya satu yang menjadi tujuan akhir kami, yaitu di ridloi oleh pemberi anugerah impian, yaitu ALLAH SWT.

terakhir saya selalu ingat kata-kata ini "bermimpilah mempunyai istana setinggi langit, dan berusahalah sekeras mungkin membangun tangga-tangganya" jadi ayo bangun impianmu....GRATIS........!

wassalam

Hendra Selengkapnya...

Tuesday, June 19, 2007

Mengunjungi Kenangan

Hari Minggu, tanggal 17 juni saya pergi ke Purwokerto, tempat saya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Sudah 6 bulan saya meninggalkan kota penuh kenangan ini. dilihat dari sisi bisnis kota di kaki gunung selamet ini selalu mengairahkan...terutama yang mentarget konsumen mahasiswa. dari mulai makanan, photo copy, penjilidan, warnet, rental komputer, game center, fashion, sampe perawatan tubuh ala mahasiswa, semuanya dijamin harga mahasiswa. alias MURAH....! ada Nasi Padang Lengkap cukup ditebus 4 ribu perak, warnet seribu lima ratus / jam, jasa Print 100 / lembar, rental komputer 700 / jam, ahhh...pokoknya di jamin murah2 deh, tapi jangan salah walaupun murah jasa dan produk ala mahasiswa ini oke2 lo...

Untuk menetapkan strategi pricing seperti ini dibutuhkan usaha & kejelian yang cukup tinggi, serta efektif dan efesien disegala bidang. Harga murah otomatis marjin keuntungan akan tipis, oleh karena itu volume transaksi pun harus tinggi alias omset harus tinggi. di sekitar kampus UNSOED sangat memungkinkan untuk terjadi volume transaksi yang tinggi, ada sekitar 25 ribu mahasiswa. dimisalkan uang saku per mahasiswa 500 ribu/ bulan, ada perputaran uang sekitar Rp 12,5 milyar rupiah/ bulan. nah... tinggal "berebut" deh para produsen dan pedagang disana. yang paling di untungkan tentunya pedagang makanan, karena mayoritas mahasiswa adalah perantau. makanya saya tidak heran ketika kemarin singgah di rumah makan padang langganan yang supermurah, kini tempatnya sudah bertambah besar + sudah buka cabang. kenapa saya sebut super murah, bayangin aja kita bisa makan dengan uang 4 ribu rupiah, terserah mau pakai lauk apa? sedangkan dengan menu yang sama di tempat saya tinggal sekarang saya biasa membayar 150 % lebih mahal.

Bisnis yang tumbuh dan berkembang di sekitar kampus ini, tidak hanya bisnis2 kelas menengah-bawah, ada juga lo restoran, hotel, atau tempat perawatan tubuh yang menyasar kalangan berduit, dan anehnya kenapa dibangun di sekitar UNSOED yang nota bene mayoritas mahasiswa dengan uang saku yang sudah diperhitungkan (pengalaman pribadi) :) . contohnya ada restoran yang harga satu menu makanan saja sama dengan uang makan saya 3 hari...tetapi itulah anomali actions, pasti pemiliknya memakai otak kanan untuk membangun restoran mahal diwilayah kampus, dan hasilnya restoran tersebut tetap jalan dan ramai dikunjungi...

oke2 Itu hanya sedikit cerita tentang UNSOED Undercover, loh ko.....:) dimana bisnis-bisnis dari sekelas kaki lima sampai Restoran mewah (menurut saya) hidup rukun berdampingan. tetapi selain dunia perbisnisan, Purwokerto memang daerah yang penuh kenangan...tempat pembelajaran menjadi dewasa, tempat dingin yang hangat karena persahabatan, tempat saya melakukan pembelajaran berbisnis, tempat sejuta kenangan....tempat yang akan selalu saya kunjungi.

terimakasih & tetap SEMANGAT

Wassalam

Hendra





Selengkapnya...

Wednesday, June 13, 2007

Kaos Entrepreneur


Ayo mantapkan jiwa entrepreneurship anda dengan memakai t-shirt "the entrepreneur way". produk yang sangat FUUUUNtastic, berkualitas dan diproduksi terbatas.
Ayo Entrepreneurkan Indonesia bersama kami.
Pemesanan SMS ke 08156996934 (hendra) atau email ke hndr.inc@gmail.com
Selengkapnya...

Thursday, June 7, 2007

Salahkah Saya?

Sudah lima bulan ini saya lulus dari sebuah perguruan tinggi negeri di purwokerto. tetapi sejak menyelesaikan gelar kesarjanaan saya, saya tidak seperti teman lainnya yang setelah lulus langsung disibukan dengan pencarian tempat kerja idaman. sedangkan saya langsung terjun di bisnis, meneruskan usaha keluarga yang kebetulan tidak ada yang mengurus setelah kakak saya menikah dan ikut suaminya. pilihan saya untuk menjadi pengusaha ini memang sudah menjadi tekad dan impian saya. walaupun usaha keluarga yang saya kelola, tetapi awalnya keluarga saya sendiri kurang setuju dengan pilihan saya ini, mereka menginginkan saya kerja di perusahaan besar atau setidaknya menjadi PNS. salahkah saya?

Bukan hanya keluarga, tetangga2 dan teman pun banyak yang menyayangkan pilihan saya ini. "ngapain kuliah kalo cuma mo dagang?"
"sayang tuh ijazah"
"buang2 uang aja kuliah"
"kalo mo jadi pengusaha harus punya modal gede"
itu beberapa kata yang sering terlontar merespon pilihan saya menjadi pengusaha. tetapi waktu terus berlalu, the show must go on...saya cuek aja dengan pendapat2 tersebut, memang dibutuhkan keteguhan hati , apalagi lingkungan saya tidak mendukung. makanya saya ikutan komunitas TDA. supaya semangat saya terus terbakar dan anti lesu. saya hanya tersenyum jika kalimat-kalimat tersebut muncul. pikir saya ini hidup saya, 2 atau 5 tahun lagi saya yang akan menanggung akibat pilihan saya sekarang. salahkah saya?

memang saya pernah memaksakan bekerja, itu karena saya menghargai kakak saya yang telah merekomendasikan saya ke sebuah perusahaan, tetapi kenyataannya hati saya menolak. akibatnya saya cuma betah kerja sehari. salahkah saya?

Selain dari segi cara berpikir saya bertentangan dengan orang-orang terdekat saya (mengenai pilihan bekerja/wiraswasta). saya adalah tipe orang yang selalu ingin bebas (sesuai norma tentunya). kebebasan ini adalah salah satu alasan kenapa saya ingin menjadi pengusaha. saya bebas mengatur waktu saya, saya bebas mempraktekan ilmu2 saya, saya bebas bereksperimen dengan ide2 saya, saya bebas berpakaian (karena pakaian favorit saya t-shirt dan jean's belel), saya bebas memilih mitra kerja saya, saya bebas melakukan apa yang ingin saya lakukan, saya bebas bermimpi, bermimpi memiliki 10.000 karyawan. pokonya saya bebas....salahkah saya?

postingan ini saya tulis karena saya merasa mulai merasakan bahwa pilihan saya tidak salah, karena saya hanya ingin berbuat sesuatu untuk selain diri saya, dan saya merasa ini jalannya. tinggal berusaha sekeras mungkin mewujudkannya. jadi salahkah saya?

ok. semoga bermanfaat
terakhir saya punya kata2 bijak yang saya lupa siapa penulisnya, "jadilah pihak yang selalu optimis dan berusahalah melihat kesempatan di setiap kegagalan, jangan bersikap pesimis yang hanya meliahat kegagalan di setiap kesempatan. hanya ketika cuaca gelaplah kita bisa meliahat bintang.

wassalam Selengkapnya...