Thursday, December 27, 2007

Impian dan Kenyataan Tidak Ada Bedanya

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam SMANGAT……!

Sebelumnya postingan kali ini hanya kilasan dari postingan-postingan saya sebelumnya, ya...sebagai bahan evaluasi saya pribadi di penghujung tahun ini, semoga tahun baru kita semua bisa lebih bermanfaat lagi bagi diri sendiri, keluarga, orang-orang terdekat, lingkungan, bangsa dan negara. Amin.....

Semua orang pasti pernah bermimpi, mimpi baik maupun buruk. Nah apa yang akan saya bicarakan ini ga jauh-jauh dari yang namanya mimpi, lebih tepatnya impian. Kalo mimpi itu terjadi saat kita tidak sadarkan diri, sedangkan impian adalah cita-cita, harapan atau keinginan yang bisa kita atur kapan saja dan semau kita. Percaya ga orang besar itu berawal dari impian besar yang dia miliki? untuk saat ini percaya saja apa yang katakan barusan. Sebelum saya menulis lebih jauh lagi mengenai impian, saya mau sharing pengalaman-pengalaman saya mengenai keinginan, cita-cita, impian dan kenyataan yang saya alami sendiri.

Masa depan kita berawal dari impian kita sekarang, dan kenyataan sekarang adalah hasil dari impian kita dahulu. Ya…boleh percaya boleh tidak? Tolong jangan pernah sepelekan impian, impian adalah energi positif, karena impian kita selalu punya kekuatan untuk melangkah dalam keadaan seburuk apapun. Karena impian kita selalu tersenyum ketika sedang bersedih. Karena impian adalah sahabat dan penyemangat terbaik di segala kondisi. Karena impian adalah modal termurah bahkan gratis untuk mencapai semua cita-cita kita. Oleh karena itu impian adalah sesuatu yang sangat harus kita jaga dan lestarikan keberadaanya. Tetapi di atas semua itu hanya satu hal yang menjadi mutlak adalah mencari ridlo dari sang pencipta anugrah impian, yaitu Allah SWT.

Saya punya pendapat pribadi “ ketika kita punya impian yang kuat dan yakin, maka itulah masa depan kita” jadi kalo mau tahu masa depan kita jangan deh repot-repot datang ke peramal, hehe…tinggal apa yang kita impikan dan yakini akan terjadi dengan izin-NYA maka itu yang akan terjadi. Sekali lagi ini hanya pendapat pribadi, boleh percaya boleh tidak. Oh iya saya kan janji mau sharing pengalaman pribadi. Ketika saya SMA saya ingin menjadi ahli ekonomi atau ekonom, keinginan itu begitu kuat. Dan beberapa bulan kemuadia saya diterima di PTN UNSOED Purwokerto Fakulta Ekonomi melalui SPMB. Tetapi setelah kuliah impian saya berubah, saya ingin bekerja menjadi disainer graphis. Beberapa bulan kemudian saya bener2 disibukan dengan dunia photografi dan disain graphis. Lalu sekitar tahun 2003-an saya bertemu dengan Purdie Chandra melalui seminar entrepreneurship nya. Disinilah terjadi perubahan pola pikir saya mengenai dunia kerja dan kewirausahaan. Mendadak pada saat itu saya punya impian ingin jadi pengusaha. Pengusaha apa aja yang penting sukses! Pola pikir baru ini ternyata memang cocok dengan sifat dasar saya yang selalu ingin bebas, suka hal-hal yang baru dan belum jelas, dan saya orangnya aga kreatif suka merusak yang sudah ada dan memodifikasinya. Waktu itu saya belum punya bayangan mau usaha apa? Tetapi impian untuk menjadi pengusaha begitu kuat. Sampai walaupun belum apa-apa saya selalu mempengaruhi orang untuk menjadi pengusaha karena yakinnya saya akan prospek cerah menjadi pengusaha.

Beberapa minggu emudian saya bergabung dengan Entrepreneur University, itu lho sekolah untuk jadi pengusaha bentukannya Pa Purdie. Impian saya pun makin kuat untuk segera memiliki usaha. Akhirnya saya membeli paket usaha ES KRIM dengan modal pinjaman, tetapi belum berhasil, hehe…Semangat saya masih berkobar-kobar “pokoknya harus punya usaha”. Tidak tau ide dari mana saya merasa usaha produksi kaos ga bakal ada matinya. Akhirnya saya putuskan untuk usaha produksi kaos! Padahal saya tidak tau apa-apa? Saya Cuma liatin kaos yang sudah jadi dan pikirin gimana ya bikinnya??? Dengan modal tanya sana-sini saya mulai mewujudkan impian saya. Saya mengajak 4 temen saya untuk patungan modal dan mereka setuju. Akhirnya kami ber lima belajar bagaimana memproduksi kaos. Ya itu Tanya sana-sini. Modal kami sebagian besar habis untuk trial and error . singkat cerita kami bisa memproduksi kaos dengan 4 orang karyawan dan alat produksi seadanya. Tetapi saya tidak puas sampai disitu impian-impian baru pun bermunculan. Bukan kebetulan juga pada tahun 2005 bapa saya pensiun dan ekonomi keluarga aga terganggu, impian saya pun berubah ingin punya usaha keluarga. Karena keluarga saya adalah keluarga pegawai keinginan saya pun di tentang. Cuma kakak saya yang mendukung. Mungkin impian saya menular ke kakak saya. Akhirnya kami berdua nekad dengan modal seadanya membuka usaha retail batik di sebuah Trade center yang baru di bangun di Cirebon, barang dagangan waktu itu di support saudara yang memang punya konveksi batik. Selanjutnya usaha retail batik di jalankan oleh kakak saya dan saya sendiri menjalankan usaha konveksi kaos bersama teman-teman di Purwokerto.

Karena terlalu asyik bisnis, kuliah saya pun menjadi sambilan, tetapi alhamdulillah tahun 2006 saya lulus, tetapi bukan ini yang membuat saya bangga tetapi saya bisa lebih bebas berekspresi dan mempunyai impian lebih liar lagi. Lho ko malah curhat…..??? ya itulah awal dimana saya berani memiliki impian-impian besar. Usaha konveksi kaos saya lepas dan diserahkan pada teman-teman. Lalu saya konsen untuk mengelola bisnis batik keluarga yang memang sudah tidak ada yang mengurus dan baru saja bangkrut setelah kehilangan 1 unit kios, 1 unit rumah dan 1 unit mobil. Tetapi hoby saya terhadap kaos tidak hilang begitu saja, bahkan semakin kuat ingin menjadi pengusaha sukses ber basic produk kaos. Akhirnya di samping toko retail batik saya pun mendirikan usaha kaos bersama seorang temen dengan merk toekangkawos bedanya dengan yang dulu, toekangkawos menggandeng pengrajin-pengrajin sablon dan penjahit di daerah Padasuka Bandung untuk produksi.

Setahun setelah lulus saya lebih berani untuk bermimpi. Mimpi yang besar. Karena saya merasa pengalaman telah mengajarkan saya bahwa ketika kita punya impian yang kuat dengan ijin-NYA maka akan terwujud di dunia nyata. Saya ingin jadi ekonom maka saya lolos SPMB, saya ingin jadi disainer maka saya disibukan oleh kegiatan photografi dan disain graphis, saya ingin punya usaha , maka tidak berapa lama kemudian saya punya usaha eskrim dan konveksi kaos. Saya punya impian ingin punya usaha keluarga maka tidak berapa lama kemuadia keluarga kami punya usaha retail batik padahal kami dari keluarga pegawai. Aha….semudah itukah? ya awalnya semudah itu, hanya bermodalkan impian yang kuat. GRATIS lagi…..

Saya selalu bersyukur di anugrahi pola pikir seperti ini, ya rasa syukur saya tidak pernah habisnya atas semua yang saya dapatkan. Betapa bodohnya saya ketika masih sering mengeluh, betapa bodohnya saya ketika sering menyalahkan orang lain, betapa bodohnya saya ketika selalu lupa untuk bersyukur. Hidup itu begitu indah dan tidak pantas untuk di sesali karena anugerah Allah SWT selalu ada diamanapun dan kapanpun jika kita mau menyadarinya. Ayo bersyukur dan berkarya yang maha pencipta menyediakan dunia ini untuk kita ekplorasi, teliti dan manfaatkan, tetapi di butuhkan usaha keras yang di awali impian yang kuat. Nah impian itu bagaimana pikiran kita. Jadi rubah dulu cara berpikir kita. Karena dunia hanya memantulkan apa yang kita lihat. Menggemakan apa yang kita dengar, dunia itu seluas pikiran kita, seberharga penilaian-penilaian kita, seluas mimpi-mimpi kita. Tolong jangan di bantah…!

Setelah mencapai impian-impian terdahulu bukan berarti kita berpuas diri, upgrade terus impian kita. Impian itu terlalu berharga untuk di sia-siakan. Saat ini saya mempunyai impian. Saya ingin punya 10.000 karyawan dengan kehidupan karyawan yang makmur sebelum usia saya mencapai 40 tahun. Saya juga ingin menghajikan kedua orang tua saya. Bisakah terwujud ???? yakin saja dan tentunya berusaha keras 1000 % bila di perlukan. Untuk mencapai impian tersebut saat ini saya mengelola toko retail batik dengan 1 karyawan dan puluhan pengrajin batik dan memiliki mitra pengrajin sablon kaos dan penjahit 10 orang. Tetapi saya yakin usaha batik dan kaos saya akan berkembang pesat Tetapi saya yakin sekali saya akan memiliki karyawan 10.000 orang. Maaf bukannya saya takabur tetapi inilah cara saya memacu diri. Inilah cara saya cara saya bermimpi. Berani bermimpi besar. saya yakin usaha saya bisa berkembang pesat. niat saya adalah menjadi Raja kaos di daerah saya Cirebon, lalu Jawa barat bahkan Indonesia setelah itu mengekspor produk saya. bagaimana caranya? mengutip dari buku the secret kita tidak perlu tau caranya yakin saja akan terjadi. Amin... Nah tinggal yang belum berani bermimpi, AYO bangun impianmu jangan pernah takut bermimpi apalagi takut menghadapi dunia, selalulah berpikir positif dan optimis. Sekali lagi jangan pernah takut bermimpi...! GRATIS…..!

Jangan pernah takut bermimpi karena Impian dan Kenyataan Tidak Ada Bedanya

SMANGAT….! ayo hadapai tahun baru dengan semangat baru, ide-ide baru, dan selalu berpikir positif....!

Wassalam


Hendra

2 comments:

Anonymous said...

buat 2008, punya resolusi apa dwong??

salam,

Anonymous said...

Artikel-artikel di blog ini bagus-bagus. Coba lebih dipopulerkan lagi di Lintasberita.com akan lebih berguna buat pembaca di seluruh tanah air. Dan kami juga telah memiliki plugin untuk Blogspot dengan installasi mudah. Salam!

http://www.lintasberita.com/Lokal/Impian_dan_Kenyataan_Tidak_Ada_Bedanya/