Mengunjungi Kenangan
Hari Minggu, tanggal 17 juni saya pergi ke Purwokerto, tempat saya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Sudah 6 bulan saya meninggalkan kota penuh kenangan ini. dilihat dari sisi bisnis kota di kaki gunung selamet ini selalu mengairahkan...terutama yang mentarget konsumen mahasiswa. dari mulai makanan, photo copy, penjilidan, warnet, rental komputer, game center, fashion, sampe perawatan tubuh ala mahasiswa, semuanya dijamin harga mahasiswa. alias MURAH....! ada Nasi Padang Lengkap cukup ditebus 4 ribu perak, warnet seribu lima ratus / jam, jasa Print 100 / lembar, rental komputer 700 / jam, ahhh...pokoknya di jamin murah2 deh, tapi jangan salah walaupun murah jasa dan produk ala mahasiswa ini oke2 lo...
Untuk menetapkan strategi pricing seperti ini dibutuhkan usaha & kejelian yang cukup tinggi, serta efektif dan efesien disegala bidang. Harga murah otomatis marjin keuntungan akan tipis, oleh karena itu volume transaksi pun harus tinggi alias omset harus tinggi. di sekitar kampus UNSOED sangat memungkinkan untuk terjadi volume transaksi yang tinggi, ada sekitar 25 ribu mahasiswa. dimisalkan uang saku per mahasiswa 500 ribu/ bulan, ada perputaran uang sekitar Rp 12,5 milyar rupiah/ bulan. nah... tinggal "berebut" deh para produsen dan pedagang disana. yang paling di untungkan tentunya pedagang makanan, karena mayoritas mahasiswa adalah perantau. makanya saya tidak heran ketika kemarin singgah di rumah makan padang langganan yang supermurah, kini tempatnya sudah bertambah besar + sudah buka cabang. kenapa saya sebut super murah, bayangin aja kita bisa makan dengan uang 4 ribu rupiah, terserah mau pakai lauk apa? sedangkan dengan menu yang sama di tempat saya tinggal sekarang saya biasa membayar 150 % lebih mahal.
Bisnis yang tumbuh dan berkembang di sekitar kampus ini, tidak hanya bisnis2 kelas menengah-bawah, ada juga lo restoran, hotel, atau tempat perawatan tubuh yang menyasar kalangan berduit, dan anehnya kenapa dibangun di sekitar UNSOED yang nota bene mayoritas mahasiswa dengan uang saku yang sudah diperhitungkan (pengalaman pribadi) :) . contohnya ada restoran yang harga satu menu makanan saja sama dengan uang makan saya 3 hari...tetapi itulah anomali actions, pasti pemiliknya memakai otak kanan untuk membangun restoran mahal diwilayah kampus, dan hasilnya restoran tersebut tetap jalan dan ramai dikunjungi...
oke2 Itu hanya sedikit cerita tentang UNSOED Undercover, loh ko.....:) dimana bisnis-bisnis dari sekelas kaki lima sampai Restoran mewah (menurut saya) hidup rukun berdampingan. tetapi selain dunia perbisnisan, Purwokerto memang daerah yang penuh kenangan...tempat pembelajaran menjadi dewasa, tempat dingin yang hangat karena persahabatan, tempat saya melakukan pembelajaran berbisnis, tempat sejuta kenangan....tempat yang akan selalu saya kunjungi.
terimakasih & tetap SEMANGAT
Wassalam
Hendra
No comments:
Post a Comment